Setelah melihat gol Pippo di ajang Piala UEFA kemarin, saya tertarik untuk menulis tentang striker idola saya ini. Pippo saat ini adalah top skor Eropa sepanjang masa. Ia melewati legenda jerman Gerd Mueller, dan mengungguli Raul "Madrid" Gonzales dan Andriy "Sheva" Shevcenko yang sekarang juga di Milan, Ruud Van Nistelroy yang juga dari Real Madrid. Hebat nggak tuh?!
Saya nge-fans ama Pippo sejak jaman dia masih di Juventus. Ditransfer dari Atalanta dengan gelar 'Capocanonnieri' alias top skor serie-A musim sebelumnya, Pippo dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan ketajamannya. Saat itu di Juve masih ada sang Maestro Zinedine "Zizou" Zidane, plus sang pangeran Turin Alessandro "Alex" Del Piero. Gak rugi memboyong Pippo, ia membuat hattrick pada pekan terakhir yang menentukan dan mengantar Juventus meraih Scudetto yang kesekian kali. Tapi sayang sekali mereka gagal di final Liga Champions. Kalah lawan Real Madrid oleh gol Predrag "Pedja" Midjatovic. Saya sebenarnya adalah tifosi sejati AC Milan, tapi untuk musim saat itu saya 'terpaksa' berkhianat dan mendukung Juve. Semua itu karena ada Pippo di situ. Setelah beberapa musim di Juve, Pippo akhirnya di transfer ke AC Milan. Wah, mimpi saya jadi kenyataan nih. Saya memang pengen banget melihat Pippo berseragam merah hitam.
Era karier Pippo di milan benar-benar cemerlang. Ia bermain bersama dengan idola-idola saya yang lainnya di klub itu. Mulai dari Rui Costa, Rivaldo, Shevchenko, Ronaldo, Pirlo, Kaka, dan kemudian yang baru datang Pato, Ronaldinho, dan juga Beckham yang akan bergabung dengan Milan pada Januari mendatang. Bersama Milan, Pippo meraih banyak trofi. Scudetto, Piala Champions 2 kali, Piala Coppa Italia, plus meraih Piala Dunia 2006. Pippo juga adalah anggota Club 100, yaitu daftar striker yang mencetak gol lebih dari seratus di level klub. Di AC Milan sekarang memang bertabur striker muda yang handal seperti Pato, Kaka, Borielo dan Sheva, namun Pippo tetap jadi pilihan saat Milan terdesak dan para striker tadi frustasi gak bisa mencetak gol. Seringkali Pippo melahirkan gol-gol penentu meskipun ia baru diturunkan di babak kedua. Seperti di laga piala UEFA tempo hari. Gol itu pula yang membuat nama Pippo kembali berkibar sebagai Top Skor Eropa setelah beberapa hari sebelumnya disamai Raul Gonzales of Real Madrid.
Well, Pippo memang sudah tidak muda. Di usia 35 memang cukup berat buat bersaing di level atas kompetisi Eropa. Namun AC milan masih mempercayai tenaganya untuk tetap bersama mereka mengarungi ketatnya kompetisi di Itali maupun di Eropa. Masih banyak trofi yang bisa dimenangi Milan. Dan Pippo nampaknya masih cukup bersemangat untuk membuat gol-gol cantik dan keren. Dan saya pribadi masih sangat yakin bahwa striker idola saya ini akan mampu mempersembahkan trofi-trofi bergengsi buat AC Milan. So, Forza Milan!! Forza Pippo !!!
1 komentar:
hey your blog design is very nice, neat and fresh and with updated content, make people feel peace and I always enjoy browsing your site.
- Norman
Posting Komentar